Wakil Presiden Boediono kembali menegaskan mengapa pemerintah tetap akan mengadakan Ujian Nasional (UN) meski didera kritikan deras. UN penting untuk mengetahui tolak ukur pendidikan nasional.
“Kalau orang ingin maju, harus ada ukurannya, ukuran yang objektif itu bukan dari diri sendiri, ini diperlukan di mana pun juga,” ujar Boediono di hadapan perwakilan pelajar se-Sumatera Selatan.
Boediono mengatakan itu karena ada salah satu siswa yang menanyakan mengapa ujian ini tetap dipertahankan. Pertemuan ini terjadi di SMKN 2 Palembang, Demang Lebar Daun, Pakjo, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (22/1).
Menurut Boediono, ada banyak keuntungan dengan diadakannya ujian ini. Pemerintah jadi memiliki tolak ukur apa-apa saja yang harus dibenahi di sektor pendidikan di Indonesia.
Hal ini juga diamini oleh Mendiknas, M Nuh yang turut hadir. Ujian ini dianggap sebagai cara yang paling tepat untuk mengetahui apakah seorang siswa sudah layak lulus sekolah.
Jika anak tersebut siap, ujian apa pun akan mampu dilaluinya. Sekali pun ujian itu datang dari dunia internasional. “Nggak ada ceritanya sekolah nggak pakai ujian, itu nggak ada ceritanya. Kan kita nggak bisa menguji dengan perasaan, ah kayaknya saya siap nih,” papar M Nuh.
M Nuh juga menyayangkan jika ada pihak yang masih saja mempersoalkan kehadiran UN. Ujian ini diperlukan bagi pihaknya untuk memperbaiki sektor pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar