1. MENGELUH
Mengeluh seperti membuang sampah kekecewaan kepada orang lain. Menceritakan kekecewaan, kekhawatiran, kesusahan, seakan-akan dirinya cukup sial. Orang seperti ini akan mengeluh hanya karena teriknya matahari menganggu kulitnya. Biasanya ia akan selalu minta dikasihani, butuh perhatian atau ingin didengarkan. Hentikan kebiasaan mengeluh, tidak semua orang mau dijadikan keranjang sampah. Tidak perlu membawa rasa kesal kepada orang lain.
Tips— Berpikirlah tidak hanya Anda yang sedang mempunyai masalah, mungkin orang lain juga mempunyai masalah yang lebih berat dari Anda.
2. TIDAK TAHU DIRI
Orang yang tidak tahu diri biasanya melakukan sesuatu seenaknya sendiri, tanpa memikirkan orang lain. Berpikir pendek dan selalu ingin menang sendiri. Orang seperti ini selalu berpikir "semau gue", bertamu ke rumah tetangga sampai larut, meminjam buku dan mengembalikan dalam waktu lama bahkan sobek tanpa meminta maaf, atau memakai barang-barang tanpa meminta ijin terlebih dahulu.
Tips— Berpikirlah seandainya Anda sebagai dirinya, bagaimana perasaan Anda? Apakah Anda mau bila diperlakukan dengan hal yang sama?
3. MEMBUAL
Orang yang suka omong besar biasanya mempunyai cerita-cerita yang menakjubkan mengenai dirinya. Ia suka membanggakan tentang kehebatan dirinya. Ia juga mempunyai ide-ide yang kedengaran "wah", suka mengobral janji-janji namun tidak pernah menepatinya.
Tips— Biasakan mendengarkan, jangan terpancing oleh cerita tentang orang lain yang dapat membuat Anda ingin berbicara juga dengan hal yang sama atau melebihi cerita orang sebelumnya. Mendengarkan menunjukkan Anda perhatian dengan ceritanya, dengan demikian Anda akan lebih disukai
4.NYINYIR
Tidak hanya sekedar ingin tahu permasalahan orang lain saja, orang seperti ini mempunyai kebiasaan berbicara ceplas-ceplos tanpa memikirkan perasaan orang lain. Kadang ia suka bercanda dengan hal yang samasekali tidak lucu tetapi dapat menyakiti perasaan orang lain, ia pandai menyela pembicaraan dengan guyonan yang mengejek. Anehnya orang sepeti ini selalu menganggap dirinya humoris dan perhatian terhadap orang lain.
Tips— Berpikirlah seandainya Anda diejek oleh orang lain, apakah Anda sanggup menerima hinaan dari orang lain? Berbicara seperlunya saja dan mendengarkan pembicaraan orang lain sampai selesai akan membuat Anda lebih dihargai oleh orang lain
5. MENJELEKAN ORANG LAIN
Gosip bareng teman-teman memang asyik apalagi ada seseorang yang pintar membuat pembicaraan menjadi seru. Tidak semua orang menyukai cerita-cerita miring tentang orang lain, kadang gosip tidaklah selalu benar, hal-hal kecil dapat menjadi besar.
Tips— Anda boleh tidak menyukai gosip tetapi haruslah dipisahkan dengan tukang gosip, jangan membencinya, karena dapat menambah musuh Anda sendiri. Bila Anda suka menjelekan orang lain, hobi ngerumpi, segera tinggalkan kebiasaan ini, karena sewaktu-waktu dapat saja giliran Anda yang digosipkan.
6. KERAS KEPALA
Orang yang keras kepala selalu berpikir untuk menang dalam hal sekecil apa pun, ia akan tetap mempertahankan prinsipnya tanpa mau mendengarkan orang lain, ia akan tetap ngotot dengan hal-hal sepele. Ia tidak tertarik untuk mendengarkan atau memperhatikan hal-hal menyangkut kegiatan orang lain. Egonya tertuju pada diri sendiri sehingga sangat sulit menerima kesalahan atau nasehat orang lain.
Tips— Berpikir secara rasional tentang keuntungan yang dapat Anda peroleh dengan hal-hal Anda yang perdebatkan. Apa keuntungan yang Anda dapat? Bukankah akan membuat Anda semakin dijauhi oleh teman-teman? Untuk hal-hal yang sifatnya prinsipil boleh saja Anda tetap untuk ngotot, tetapi bersikap terbuka menerima orang lain juga dapat memperkaya wawasan Anda sendiri.
7. PELIT
Orang pelit biasanya lebih senang dibagi daripada berbagi. Ia akan selalu mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai uang ketika temannya membutuhkan pertolongan padahal ia mempunyai uang tabungan untuk membeli celana jeans baru. Orang pelit biasanya tidak hanya kepada orang lain, kadang ia rela tidak makan enak hanya uangnya takut habis.
Tips— Berbagi kebahagiaan dengan orang lain mempunyai nilai yang lebih berarti yang tidak dapat dinilai dengan uang seberapapun. Bersikap tulus ketika memberi dengan merasakan kebahagian, berbagi kesenangan dengan orang lain akan membuat Anda sendiri merasa bahagia dan akrab dengannya.
8. BERBOHONG
Kadang berbohong masih dapat ditoleransi, akan tetapi bila menjadi hobi akan menjadi penyakit. Orang yang suka berbohong menciptakan kebohongan secara spontan, kreatif dan tampak wajar sehingga mudah dipercayai oleh orang lain. Orang seperti ini akan terus berbohong secara terus menerus untuk menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya.
Tips— Tidak perlu berbohong, belajarlah berkata jujur dan menanggung konsekuensi dengan berjiwa besar. Berbohong sekali maka berarti Anda akan berbohong untuk seterusnya dan sewaktu-waktu bisa saja Anda lupa dengan kebohongan yang Anda ciptakan sendiri, akibatnya orang lain tidak akan pernah mempercayai Anda lagi.
9. TIDAK MEMPUNYAI PENDIRIAN
Orang yang tidak mempunyai pendirian sering merasa kebingungan dengan sikap yang harus diambil, hal-hal yang menjadi prinsipil dapat tergoyahkan hanya karena rayuan atau bujukan orang lain. keyakinan dapat juga berubah setiap saat sehingga orang semakin susah untuk percaya kepadanya.
Tips— Anda harus menetukan sikap tertentu mana yang terbaik untuk diri Anda dan berguna untuk orang lain, sikap ini terus diperkuat dengan keyakinan akan kebenaran sesuai dengan prinsip yang Anda buat. Pertegas pada diri Anda setiap kali Anda menemukan hal yang dapat menggoyahkan prinsip Anda sebelumnya, pisahkan mana yang boleh Anda lakukan dan mana yang tidak boleh.
10. SOMBONG
Orang sombong merasa dirinya superior, mempunyai ego yang kuat. Ia merasa dirinya lebih hebat dibandingkan orang lain, cenderung meremehkan, suka mencela dan mengkritik orang lain. Orang sombong biasanya juga suka pamer, merasa dirinya elit, pilih-pilih teman dan arogan.
Orang sombong merasa dirinya superior, mempunyai ego yang kuat. Ia merasa dirinya lebih hebat dibandingkan orang lain, cenderung meremehkan, suka mencela dan mengkritik orang lain. Orang sombong biasanya juga suka pamer, merasa dirinya elit, pilih-pilih teman dan arogan.
Tips— Ubah pikran Anda cara memandang orang lain, tidak ada orang yang mempunyai kelebihan kalau bukan dari kebaikannya. Anda dapat menjadi orang besar hanya karena kebaikan hati kepada orang lain, orang lainlah yang menilai bukan diri Anda sendiri.
11. S e n s i t i f
Mudah tersinggung, marah, suka menilai sikap orang lain yang ia anggap telah menyerang perasaannya adalah ciri-ciri orang yang sensitif. Ia mudah tersinggung dengan perkataan dan sikap orang lain. Biasanya ia juga bersikap hati-hati dengan sikap dan perkataannya sendiri karena ia berharap yang sama pula orang bersikap kepadanya.
Mudah tersinggung, marah, suka menilai sikap orang lain yang ia anggap telah menyerang perasaannya adalah ciri-ciri orang yang sensitif. Ia mudah tersinggung dengan perkataan dan sikap orang lain. Biasanya ia juga bersikap hati-hati dengan sikap dan perkataannya sendiri karena ia berharap yang sama pula orang bersikap kepadanya.
Tips— Orang sensitif akan dijauhi orang karena mereka takut kepada Anda, takut Anda tersinggung atau marah karenanya. Menerima orang lain dengan berpikir positif akan menghambat perasaan-perasaan negatif muncul yang dapat merusak suasana hati Anda, anggaplah suatu lelucon yang patut Anda tertawakan. Jangan tersinggung!
12. PEMALAS
Orang malas biasanya terbentuk dari kebiasaan sehari-hari. Orang malas sangat tergantung pada orang lain, ia akan mencari alasan tertentu untuk mengelak dari tugas yang seharusnya ia lakukan, akhirnya orang seperti ini juga menghindar dari tanggungjawab. Bila ia mengerjakan suatu pekerjaan selalu berharap imbalan atau mencari penghargaan bahwa tugas yang ia kerjakan cukup berat padahal ia akan memilih pekerjaan yang lebih ringan dibandingkan teman-temannya.
Orang malas biasanya terbentuk dari kebiasaan sehari-hari. Orang malas sangat tergantung pada orang lain, ia akan mencari alasan tertentu untuk mengelak dari tugas yang seharusnya ia lakukan, akhirnya orang seperti ini juga menghindar dari tanggungjawab. Bila ia mengerjakan suatu pekerjaan selalu berharap imbalan atau mencari penghargaan bahwa tugas yang ia kerjakan cukup berat padahal ia akan memilih pekerjaan yang lebih ringan dibandingkan teman-temannya.